Tondok Toraya's profile

Mengenal Upacara Adat Rompo Allo

Mengenal Upacara Adat Rompo Allo, Keunikan Budaya Suku Toraja

TONDOK TORAYA - Upacara adat Rompo Allo merupakan kebudayaan yang ada di suku Toraja. Banyak orang mengenal suku ini dengan keunikan adat budayanya yang menarik serta keindahan alamnya yang menakjubkan. Suku Toraja memiliki upacara pernikahan yang termasuk kategori Rambu Tuka atau ucapan rasa syukur yang telah diberikan.

Selain disahkan oleh agama, pernikahan dalam suku Toraja juga harus disahkan secara adat juga. Jadi ini yang membuat pernikahan Orang Toraja memiliki tradisi yang  berbeda dengan lainnya.

Pada pernikahan orang Toraja, mereka harus mendapat restu orang tua dari kedua belah pihak. Hal itu karena apabila tidak direstui orang tua, maka pasangan tersebut akan mendapat risiko diusir bahkan diasingkan.

Saat pelamaran akan disebutkan ganti rugi yang nilainya juga pasti disebutkan saat upacara resmi perkawinan. Dalam pernikahan orang Toraja tidak ada penyebutan tentang mas kawin, namun sebagai gantinya yaitu dengan kerbau. Pria harus membayarnya yang terdiri dari :

Wanita untuk golongan puang 1-12 ekor kerbau.
Wanita untuk golongan tumakaka yaitu 1-3 ekor kerbau.
dan wanita golongan hamba yaitu 1 ekor kerbau.
Upacara adat Toraja ini masih terbilang sederhana daripada upacara adat orang Bugis atau Makassar. Keseluruhan acara upacara adat Toraja ini hanya dilakukan dalam beberapa hari saja.

Untuk adat pernikahan ini dibedakan menjadi 3 yaitu upacara adat Rompo Bobo Bonang, upacara adat Rompo Karo Eng, dan upacara adat Rompo Allo. Nah untuk kali ini kita akan membahas salah satu upacara adat di Toraja yaitu Rompo Allo. Simak penjelasannya berikut ini.

Upacara Adat Rompo Allo yang Unik

Upacara ini biasanya hanya diselenggarakan para kaum bangsawan karena menggunakan biaya yang cukup banyak dan waktu yang digunakan juga cukup lama. Pelaksanaan Adat ini dimulai sejak utusan dari mempelai pria yang melakukan penyelidikan kepada calon mempelai wanita.
Hal itu dilakukan untuk mengenal apakah calon mempelai wanita masih lajang atau tidak sedang ada yang melamar. Selain itu juga untuk membuktikan apakah orang tua dari mempelai wanita menyetujui lamaran dari mempelai pria.
Kegiatan Penyelidikan sebelum lamaran
Untuk kegiatan penyelidikan pada upacara adat Rompo Allo  ini dinamakan sebagai Palingka Kada. Setelah lamaran tersebut disetujui orang tua mempelai wanita, langkah selanjutnya yaitu melakukan Umbaa Pangan atau lamaran yang dilakukan dengan pasti.

Untuk melakukan proses lamaran yang sebenarnya mempelai pria akan memakai pakaian ada dengan membawa sirih yang nantinya diserahkan kepada keluarga dari mempelai wanita. Ketika hari yang disepakati telah tiba, para rombongan dari mempelai pria datang menuju tempat mempelai wanita saat pukul 7 malam.
Pelaksanaan Lamaran yang sesungguhnya
Ketika sudah sampai di tempat mempelai wanita, rombongan tersebut akan disuruh untuk menunggu di lumbung atau ruangan terbuka. Hal itu dilakukan karena keluarga mempelai wanita akan menyuguhi mereka dengan sirih pinang.

Apabila semua sudah siap, keluarga mempelai pria akan diajak untuk menikmati jamuan makan malam yang diberikan dari keluarga mempelai wanita. Nah saat inilah calon mempelai wanita dikenalkan kepada semua keluarga mempelai pria.

Lalu acara terakhir yaitu penutupan dengan jamuan makan malam. Hal itu sudah menandakan bahwa mereka sudah sah menjadi suami dan istri.

Nah, itulah penjelasan tentang kebudayaan suku Toraja tentang upacara adat Rompo Allo yang perlu kamu ketahui. Suku Toraja memanglah terkenal dengan kebudayaan nenek moyangnya yang masih ada sampai sekarang dan masih melestarikan juga. Jadi tak heran banyak mengundang banyak wisatawan yang penasaran terhadap kebudayaan tersebut.
Mengenal Upacara Adat Rompo Allo
Published:

Mengenal Upacara Adat Rompo Allo

Published: